11/11/11

WASPADA : Deteksi Stroke dan Upaya Pencegahan

Memberikan pengobatan yang spesifik dalam waktu sesegera mungkin sejak serangan muncul adalah salah satu penanganan masalah penyakit stroke yang paling utama.Tetapi yang sering terjadi adalah  tidak dikenalinya gejala stroke yang muncul.Untuk itu kita harus ingat gejala stroke dari kata "W-A-S-P-A-DA" dan menghindarinya dengan "C-E-G-A-H" berikut ini.

Gejala stroke muncul diakibatkan karena adanya gangguan peredaran darah yang terjadi pada bagian otak tertentu. Gejala yang timbul akan sangat tergantung pada bagian otak yang terkena. Sebanyak 1 diantara 6 orang di seluruh dunia akan terserang stroke dalam hidupnya,oleh karenanya sudah menjadi hal yang sangat penting untuk segera mengenali gejala stroke dan upaya pencegahannya.

Ilustrasi orang sakit/pexels.com
Menurut data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Stroke merupakan penyebab kematian nomor 1 di Rumah Sakit dan penyakit ini juga   merupakan penyebab kecacatan utama pula.

Untuk mengenali gejala stroke yang terjadi,kita hanya perlu mengingat dengan kata 'waspada' dan bawa segera pasien stroke untuk mendapat pertolongan yang terbaik.

W= Wajah asimetri
Salah satu gejala stroke yang paling sering dilaporkan adalah adanya gejala kelumpuhan yang terjadi pada saraf wajah. Kelumpuhan saraf wajah ini terjadi akibat adanya gangguan pada saraf kranial nomor 7.Untuk itu,mintalah seseorang yang dicurigai stroke untuk tersenyum, wajah yang asimetri (tidak simetris) mendadak merupakan salah satu gejala adanya penyakit stroke.

A= Anggota gerak yang lemah
Salah satu adanya gejala stroke dapat kita deteksi dari adanya kelumpuhan anggota gerak mendadak.Mintalah seseorang yang dicurigai terserang stroke untuk mengangkat kedua lengannya bersamaan.Apabila ada ketinggalan gerak yang sifatnya mendadak, maka hal tersebut dapat menandakan adanya gejala stroke yang terjadi.

S=Sensibilitas (rasa raba) terganggu separuh
Gangguan rasa dalam bentuk kesemutan atau baal separuh badan atau salah satu dari anggota badan yang terjadi mendadak harus dicurigai sebagai gejala stroke. Gangguan rasa bisa dalam bentuk hilang atau kurangnya sensasi sentuh atau rasa kesemutan atau sensasi kesetrum yang terjadi pada separuh anggota badan.

P= Pelo (bicara tidak jelas)
Salah satu gejala utama stroke adalah pelo atau nada bicara yang tidak jelas.Mintalah orang yang dicurigai stroke untuk melafalkan kata-kata dengan huruf r, misalnya: lari-lari di rel kereta api. Bila ada pelo mendadak harus kita curigai sebagai gejala stroke.

A=Afasia atau sulit berkomunikasi
Salah satu gejala stroke adalah kehilangan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal.Apabila seseorang tiba-tiba tidak bisa bicara atau tidak bisa mengerti isi dari pembicaraan, maka harus dicurigai sebagai gejala stroke.

D=Disorientasi atau mendadak bingung
Pasien yang bingung mendadak bahkan sampai mengalami penurunan kesadaran harus dicurigai sebagai gejala stroke. Apabila seseorang kehilangan kemampuannya untuk mengenali orang, waktu, dan tempat secara mendadak, maka hal tersebut pantas dicurigai sebagai gejala stroke.

A=Apabila ada salah satu gejala diatas segera ke RS
Hal penting lain dari penanganan stroke adalah berpacu dengan waktu. Apabila ada gejala stroke yang terjadi segeralah minta bantuan yang tepat. Penanganan yang tepat tentu saja akan memberikan hasil yang baik pula.

Diagnosis patologi (stroke sumbatan atau stroke perdarahan) ditentukan dengan pemeriksaan minimal CT Scan kepala. Penanganan yang baik di awal diharapkan akan membuahkan hasil yang baik pula.

Tips Cegah Stroke

'Stroke dapat dicegah dan stroke dapat diobati',merupakan slogan hari stroke sedunia dengan pesan setiap hari.Salah satu upaya pencegahan stroke adalah mengendalikan faktor risiko stroke. Berikut ini adalah tips 'CEGAH STROKE'.

C =Cari dan kendalikan faktor risiko stroke
Kenalilah  faktor risiko stroke yang ada pada diri anda. Ada dua faktor penyebab stroke,yaitu faktor risiko stroke yang tidak dapat dikendalikan dan ada faktor risiko yang dapat dikendalikan.Coba tanyakan pada diri kita, apakah saya berisiko untuk terserang stroke?

Faktor resiko stroke yang tidak dapat dikendalikan adalah:jenis k*lam*n,usia,riwayat keluarga stroke dan ras. Faktor risiko yang dapat dikendalikan yaitu hipertensi, diabetes, kadar kolesterol darah yang tinggi, kebiasaan mer*k*k, gangguan tidur, dan obesitas. Temukan faktor risiko yang terdapat pada Anda dan kendalikanlah sedini mungkin.

E = Enyahkan r*k*k
Mer*k*k terbukti menambah resiko stroke dan gangguan pembuluh darah lainnya sampai 2-3 kali lipat. Hal ini menjadi lebih nyata pada orang yang  menderita hipertensi dan diabetes. Mer*k*k menimbulkan pengerasan pembuluh darah dan menyebabkan timbunan plak dalam pembuluh darah. Hal ini terbukti bagi orang yang mer*k*k secara aktif maupun yang hanya sebagai pasif.

G = Giat olahraga
Olahraga teratur yang bersifat aerobik ternyata dapat membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan sensitivitas insulin sehingga dapat mencegah dari penyakit diabetes, meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik).

Lakukanlah olahraga yang baik ,yaitu yang mengandung unsur FITT : Frekuensi 3-4 kali dalam seminggu, Intensitas ringan hingga sedang, Tipe aerobik, Time (waktu) 15-20 menit per kali olahraga.

A= Awasi atau kontrol tekanan darah
Telah terbukti bahwa hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan faktor risiko stroke yang paling konsisten dan dominan.Banyak penelitian yang telah menunjukkan bahwa 60-80 persen penderita stroke diawali oleh hipertensi.Oleh karenanya,Awasi tekanan darah anda secara teratur.

Seseorang divonis menderita tekanan darah tinggi apabila tekanan darahnya > 140/90 mmHg. Pengobatan tekanan darah tinggi dapat kita mulai dengan perubahan pola hidup, yaitu:perbanyak konsumsi buah dan sayur,membatasi konsumsi garam, berhenti mer*k*k dan upaya penurunan berat badan. Pada kasus-kasus tertentu diberikan pula obat untuk menurunkan tekanan darah.

H= Hindari stress
Stress dapat memacu meningkatkan tekanan darah, memperburuk sensitivitas insulin dan merangsang sistem saraf simpatis. Hal ini dapat berakibat pada munculnya hipertensi dan diabetes.

Beberapa penelitian mengkonfirmasi bahwa stress akan meningkatkan resiko stroke 2 sampai 3 kali lipat.Luangkan waktu anda untuk melakukan olahraga ringan, membaca buku, mendengarkan musik dan berkumpul bersama teman.

Akan sangat penting untuk melakukan pencegahan stroke mulai sekarang. Stroke dapat dicegah bila kita sedini mungkin mengenali faktor risiko stroke dan mengendalikannnya.Tentu saja lebih baik mencegah daripada mengobati. 

sumber:www.strokebethesda.com

No comments:

Post a Comment