4/2/12

Ini Dia,10 Dampak Positif dan Negatif Jatuh Cinta Bagi Kesehatan yang Perlu Anda Ketahui

Anda tentu pernah merasakan yang namanya jatuh cinta bukan?.Ketika Anda merasakan jatuh cinta,apapun dan bagaimanapun keadaannya pasti akan terasa indah.
Ilustrasi/image source:pexels.com
Ternyata jatuh cinta tidak hanya berhubungan dengan masalah hati saja.Seperti yang dilansir dari my health news daily,menjalin hubungan asmara dengan seseorang juga mempunyai efek positif dan negatif.
Berikut ini adalah sepuluh dampak positif dan negatif dari jatuh cinta bagi kesehatan yang perlu Anda ketahui.

Masalah Kesehatan Mental Berkurang

Pria dan wanita yang tidak memiliki pasangan akan cenderung merasa mudah cemas,depresi,dan mood yang tidak menentu ( menurut sebuah prnelitian yang dilakukan Journal American of Sociologi,tahun 2002 ).Hal tersebut diperkuat oleh sebuah penelitian dari Florida State University pada tahun 2010 bahwa masalah kesehatan mental cenderung sering terjadi pada orang-orang yang tidak memiliki pasangan dari pada orang-orang yang telah berkomitmen.

Mengurangi Rasa Nyeri

Sebuah penelitian dalam Journal Plos One mengklaim bahwa rasa cinta bekerja bagaikan analgesik,yaitu mengurangi kepekaan terhadap rasa sakit.Perasaan romantis mengaktifkan area otak yang bertanggung jawab untuk mengurangi rasa sakit serta mengaktifkan hormon dopamin ( berkaitan dengan mood yang bisa meningkatkan rasa senang dan positif ).

Mengurangi Rasa Stress

Menurut sebuah penelitian dari University of Chicago dan Northwestern  University,status hubungan dapat mempengaruhi produksi kortisol dan hormon stress saat sedang mengalami tekanan.Studi terbaru menyatakan bahwa para pria dan wanita lajang lebih rentan terhadap stress daripada mereka yang telah menikah dan memiliki hubungan yang stabil.

Panjang Umur

Data dari sensus menunjukkan bahwa kemungkinan mengalami kematian bagi orang dewasa yang belum menikah lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa lainnya yang telah berkomitmen untuk berumah tangga.

Lebih Berbahagia

Journal of Neurophysiology menyebutkan,rasa cinta dapat mengakibatkan adanya daerah dopamin tertentu yang terjadi pada otak.Daerah ini berhubungan langsung dengan perasaan bahagia,kecanduan,dan juga euforia kebahagiaan.Penelitian juga menunjukkan bahwa dengan melihat orang yang kita cintai dapat mempengaruhi cara kerja pada area tertentu pada otak,sehingga membuat orang bahagia ketika mereka bertemu dengan orang yang dicintainya.

Susah Tidur

Saat merasakan jatuh cinta bagi kebanyakan orang akan mengalami gangguan tidur.Hal ini diakibatkan karena produksi hormon dopamin yang terlalu banyak.Itulah sebabnya Anda memiliki banyak energi,tidak bisa tidur selama berhari-hari,dan wajah berubah menjadi merah merona.

Tidak Berselera untuk Makan

Ketika seseorang memasuki masa 'limerence' sewaktu jatuh cinta,dalam beberapa kasus waktu tersebut bisa menjadi saat yang berbahaya.Fase 'limerence' diartikan sebagai fase tergila-gila.Pada tahap ini seseorang menjadi obsesif,mengganggu,sulit makan serta melupakan pekerjaan,teman,dan keluarga,bahkan tanggung jawab kepada dirinya sendiri.

Susah Konsentrasi

Akibat adanya hormon dopamin yang membuat orang menjadi obsesif saat sedang jatuh cinta,seseorang akan sulit untuk sekedar berkonsentrasi dan tidak bisa memikirkan apapun selain orang yang dicintainya.

Tekanan Pada Dada

Menurut Dr.Helen Fisher,seorang ilmuwan dari Rotgers University,Amerika,ketika seseorang merasakan tekanan pada dada,biasanya orang tersebut dalam situasi yang panik.Saat seseorang jatuh cinta,seringkali terkait dengan rasa cemas dan panik.

Rasa Mual dan Sensasi Menggelitik dalam Perut

Orang yang sedang jatuh cinta biasanya mengalami gejala telapak tangan berkeringat,mulut kering,peningkatan denyut jantung dan pusing saat melihat cahaya.Tetapi hal ini disebabkan karena adanya pelepasan norepinefrin,dopamin dan kortisol,mengalirkan darah dari usus dan memberikan efek mual serta rasa gugup ketika bertemu dengan orang yang dicintainya.

( Rom).


No comments:

Post a Comment